Google Search

Senin, 31 Oktober 2011

Tips Merawat Baterai Laptop

Tips untuk merawat baterai laptop, antara lain:
1. Saat pertama kali membeli laptop, charger batrei sekitar 8 – 10 jam, karena baterai tersebut tidak dipakai dalam jangka waktu lama (digudang) Sebaiknya di charger terlebih dahulu.

2. Setiap menggunakan laptop lebih baik jika power adaptor tetap terpasang (di charger terus). Karena baterai tipe-tipe baru, saat ini mempunyai CONTROLL BATTERY artinya “jika full, baterai akan stop charging (stand by) jadi laptop otomatis langsung pakai power listrik. Dan juga tidak membuat baterai soak atau kembung”. Kecuali baterai dari jaman ortu kita masih mudah dulu... hehehe

3. Jangan melakukan sistem CdC (Charge Discharge) = “Apabila batrei penuh cabut adaptor dan setelah       habis pasang adaptor”.

4. Baterai jangan di KALIBRASI (pengosong isi batrei sampai habis 0%) karena banyak effeknya ke baterai (Cycle Count).

5. Jangan pernah LEPAS BATERAI (baterai jgn disimpen, menggunakan power listrik langsung), apabila tiba2 listrik mati perangkat laptop terjadi konsleting (LCD,mobo,dll) dan mengakibatkan kerusakan laptop. Selain itu baterai juga mengontrol arus listrik yg masuk sebelum ke perangkat yg lain.

6. 5 menit sebelum memakai laptop pasang adaptor, 5 menit setelah laptop dimatikan cabut adaptor.

7. Saat menggunakan baterai (portabel/tanpa di charger), hindari (main game,putar DVD/CD,software2 grafis tinggi ). Jika masih ada power listrik mendingan di charger aja.


Intinya:
Gunakan laptop seperti cara kerja PC, jika gak ada listrik matikan saja. Suatu saat kerja baterai pasti akan menurun, mending rusak baterai daripada rusak laptop atau hardware lainnya. Pengalaman teman pernah rusak motherboard gara2 baterai sering dilepas, biaya yg dikenakan ketika diservis mencapai Rp 2.500.000,- (karena rusak motherboard sama aja kayak rusak komponen penting dr laptop).


Tambahan 0
T: Apakah baterai laptop saya ada CONTROLL BATTERY ?
J: Kalau laptop kamu keluaran diatas tahun 1996 keatas pasti sudah ada.

Tambahan 1
T: Kenapa harus di charger 8 jam dulu?
J: Charging awal minimal 8 jam, itu untuk mencapai tegangan floating battery.

T: Kenapa 5 menit sesudah & sebelum ?
J: Kalau 5 menit sesudah shutdown, ini untuk colling down aja, sekaligus untuk tegangan floating ke battery. sebenernya ga apa2, tapi ini hanya tambahan aja....

Tambahan 2
T: Kenapa gak boleh lepas baterai?
J: Karena kalo dicharge bukan bikin ngedrop, malah untuk mengisi battery. Dalam artian, mengisi battery di sini bukan mengisi ampe gembung yah,tapi mengisi kekurangan daya battery menjadi full, jika battery sudah full, tidak charging lagi, melainkan battery stand by ini disebut (floating voltage). Memang jaman dahulu battery tidak memliki controller floating, yang menyebabkan battery harus dicabut setelah penuh, tapi sekarang rata2 sudah menggunakan system itu. Kalau notebook langsung dari adaptor aja, lebih bagus batterynya disimpen aja gan.. ntar namanya PC bukan notebook. Menurut saya, mending battery dipasang aja ke laptop, lalu adaptornya jg wajib dipasang (adaptornya usahakan merek asli dari laptop), yah kalo laptopnya sudah di shutdown cabut aja adptornya. Usahakan juga agar battery tidak terkena udara panas.

Saya pernah mendengar pendapat aneh lagi..
“Jika battery sudah penuh, harus dicabut adaptornya”
Ini lebih parah lagi, karena setiap battery itu memiliki cycle count, yang artinya semakin sering charging (pengisian) lalu discharging (pengosongan) akan mengurangi cycle count itu. Jika cycle count nya sudah melebihi batas yang ditentukan, efeknya battery drop. Laptop lebih baik menggunakan battery dan charger di colok ke listrik.
Karena produsen2 laptop memang menganjurkan demikian, dan sudah mendesign laptop seperti itu, jadi jika battery full biarin aja adaptornya dicolok ke listrik ga usah dicabut, karena battery2 laptop sudah memiliki controll battery jika sudah penuh akan stop charging.

Beberapa kasus soal lepas baterai.
Kasus 1
T: Baterai saya simpan (tidak dipasang di laptop) setelah beberapa waktu kok tidak bisa dipakai lagi ?
J: Karena KATA ORANG kalau baterai mau awet lebih baik dicabut :
Didalam BOARD BATTERY terdapat “self discharge/day” parameter dimana apabila battery tidak dipakai akan mengurangi “Current Capacity” di BOARD BATTERY, dimana ada minimum CURRENT CAPACITY yang di ijinkan oleh BOARD BATTERY. Apabila terlalu rendah maka BOARD BATTERY akan mengaktifkan SAFETY CIRCUIT, alias bunuh diri.

Kasus 2
Sering cabut batrei mainboard rusak pas ganti harganya 2,5 jt-an.
Saya sih mending ganti batrei aja dari pada mainboard, harga baterai paling ori nya 600 - 800-an...hehehe

Tambahan 3
T: Kenapa Charge Discharge gak boleh?
J: “mencabut adaptor saat batrei sudah penuh”. Ini lebih parah lagi.. karena setiap battery itu memiliki cycle count, yang artinya semakin sering charging (pengisian) lalu discharging (pengosongan) akan mengurangi cycle count itu. jika cycle count nya sudah melebihi batas yang ditentukan, efeknya battery drop.

Tambahan 4
T: Melakukan kalibrasi baterai tergantung keyakinan masing" (terserah saya dong?).
J: Kalibrasi itu banyak efeknya lho. 

Kekurangan Kalibrasi Baterai:
  • Cycle count berkurang 1 cycle.
  • Disaat discharge (pengosongan) tegangan battery akan menurun, dengan rumus V=I.R kita tahu jika tegangan turun, otomatis I (current) yang akan naik. Jika laptop masih baru sih bolehlah dikalibrasi karena komponen2 nya masih bagus2. Bagaimana dengan laptop tua yang komponen2 nya sudah lemah??? ini musibah.
  • Disaat charging (pengisian) akan membutuhkan power yang sangat besar, kembali lagi ke laptop tua, ini akan berakibat rusaknya DC/DC Converter di Mobo dan Controlling Battery di battery.

Manfaat kalibrasi battery:
  • Pembacaan battery akan sedikit nyata (bukan sempurna betul ya.).

Saran nih..
Karena panas merupakan musuh utama baterai Lithium (Li-On) ada baiknya menggunakan perangkat pendingin notebook seperti external cooling notebook.

Cek Pake Software

Link Download:
         
Tambahan 5
T: Akibat sering charge discharge (kenapa batrei cepat habis ketika dipake)?
J: Lihat Wear Level/Battery Wear misal diatas 4,4%, maka batrei kita dalam keadaan penuh g bisa terisi 100% melainkan 95,6% (100-4,4)

BUKTI :
dilihat di TKP dari Design Capacity (misal diatas 48,840 mWh), yakni batre awal ketika didesign oleh vendor tidak sama dengan Total Capacity (misal diatas 46,698 mWh) ketika full charge

Diambil dari sumber yang berbagai-bagai, aman dan terpercaya.... ^_^

Semoga bermanfaat.

- - -
Informasi tambahan:
Mitos Battery Lithium Ion (Li-ion)
Cycle Count dan Battery Health

5 komentar:

Anonim mengatakan...

ohhh gitu ya mas bro....

kalo batre ane kenapa2 tanggung jawab ya.hehe

Eko Hermanto mengatakan...

Saya cuma menyarankan saja, klo saran saya mw dipake atau enggak, silahkan saja terserah anda!

satrio mengatakan...

kok berbanding terbalik ya bang sama prosedur standar pemakaian baterai handphone sy yg harus charge penuh trus dilepas pas penuh trus di charge lagi pas kosong?

apa di batre hp juga ngurangin cycle count?

Frogy Robot mengatakan...

hanya berbagi ilmu.
yg diatas ad bnar'y, tpi sya jg ga tau sih ap itu,cycle count,dll.. :D
yg saya tau dri sifat baterai Lithium (Li-On), tdk boleh smpai kosong bngt, karna btrai tsbut mmpunyai btas minimum voltage.
yg sya bca dari mas satrio ad bnar'y untk prosedur btrai hp tsbt, carger ktika kosong, tpi bkan ksong bngt, krna pasti hp. akn mbritahui ktka batrai kita lowbatt, bgtu pun pd laptop. itu brarti batrai sdah memasuki btas minimum btrai, sktar 35% dri voltage max.
inti'y jgn paksakan batrai bkerja ktika sudah ad pringatan. SEGERA matikan prangkat, baik hanphone or laptop, lalu charger..

Eko Hermanto mengatakan...

Yap, seperti itu.
Sekedar informasi untuk saudara fadjar ini ada tambahan artikel untuk masalah baterai.
http://adf.ly/3VpKH
http://adf.ly/3VpNu